» » » Ambisi Telkom Jadi Raja Digital Mulai Dapat Pengakuan

Ambisi Telkom Jadi Raja Digital Mulai Dapat Pengakuan

Sabtu, 23 Januari 2016

Jakarta - Ambisi Telkom untuk menjadi raja digital -- tak cuma di kancah nasional, namun juga di ranah internasional -- akhirnya mendapat pengakuan dari ajang Asian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Winners 2016.

BUMN telekomunikasi ini merupakan perusahaan Indonesia satu-satunya yang diakui dan mendapat penghargaan oleh Global Independent Operating Unit bersama 12 perusahaan berskala global lainnya.

Seperti detikINET kutip dari keterangannya, Jumat (22/1/2016), award ini diterima oleh Herdy Harman selaku Direktur Human Capital Management Telkom. Para juri panel mengapresiasi keberhasilan Telkom dalam memaksimalkan Enterprise Intellectual Capital di sepanjang 2015 lalu.

Telkom sendiri menutup kiprahnya di akhir tahun lalu dengan memberikan kado manis berupa nilai kapitalisasi pasar yang menembus angka Rp 313 triliun. Bila dibandingkan harga saham perdananya 20 tahun yang lalu, saham Telkom hingga tahun 2015 telah mengalami peningkatan sekitar 1.400%.

Telkom menetapkan tiga program utama sebagai mesin pertumbuhan. Program-program tersebut adalah Mobile Business, dengan tetap mempertahankan pertumbuhan double digit; Indonesia Digital Network, dengan mendorong bisnis digital; serta International Expansion.

Melalui tiga fokus utama tersebut, Telkom bertekad mempertahankan posisi sebagai raja di ranah digital. Telkom ingin menjadi raja di udara melalui bisnis seluler di Telkomsel, raja di darat melalui fiber to the home (FTTH) yang ada di Indihome, dan menjadi raja di laut melalui submarine broadband highway dari Aceh sampai Papua.

Telkom sekarang telah memiliki footprint di 10 negara, yakni Singapura, Hong Kong, Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Macau, Taiwan, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Tak hanya memiliki infrastruktur yang menghubungkan seluruh Nusantara, Telkom juga siap mewujudkan Indonesia Global Networks dengan ikut membangun sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara di Barat Indonesia hingga Eropa melalui Konsorsium South East Asia Middle East -Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5).

Sedangkan untuk negara-negara di Timur Indonesia, Telkom bergabung bersama operator kelas dunia lainnya dalam Konsorsium South East Asia United States (SEA-US). Telkom kini juga sedang membangun jaringan kabel laut Dumai-Manado yang diberi nama Indonesia Global Gateway.

Fungsinya untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US. Ketiga infrastruktur besar kabel laut berskala dunia tersebut akan melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki.


(rou/rns)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya